Supply Chain Management Trade Offs Analysis.

Artikel saya kali ini akan mencoba membahas tentang Supply Chain Management Trade Offs Analysis.Artikel kali ini saya buat agar dapat berbagi di blog ini untuk membantu dan memberi informasi kepada pembaca apa itu Supply Chain Management. Pertama-tama saya akan membahas apa itu pengertian tentang dari pengertian Supply Chain Management.Kontrol Parameternya,Metodologinya,dan Simulasi yang digunakan untuk mengembangkan.

1. PENGERTIAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

         Supply Chain adalah urutan kegiatan atau proses dalam pembuatan suatu produk dimulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan pemusnahan produk tersebut. Dengan kata lain, Supply Chain, adalah kegiatan yang dimulai dari sumber pembuat bahan baku (supplier) sampai ke pengguna terakhir (customer).

Secara ringkas, kegiatan Supply Chain Management (SCM) dalam suatu perusahaan adalah bagaimana seorang pimpinan SCM mengelola ‘supply – demand’ didalam perusahaan tsb secara cerdas. Termasuk melakukan koordinasi penyediaan barang dan jasa dengan para suplier, kontraktor, partner dalam pemenuhan kebutuhan para pengguna (customers, end users), sesuai kriteria sbb:

  1. Pada saat yang dibutuhkan,
  2. Dengan biaya (pembelian, penyimpanan, pemeliharaan, pembuangan dll) se-ekonomis mungkin.
  3. Tanpa menimbulkan kekacauan dan penundaan jadwal pada kegiatan operasional,
  4. Dengan kualitas yang tetap terjaga,
  5. Meminimumkan resiko HSE (kesehatan, keselamatan dan lingkungan),
  6. Tetap menjaga reputasi (image) perusahaan, dan
  7. Peningkatan keuntungan pada perusahaan.

2.      KONTROL PARAMETER

  • Kontrol Parameter untuk memahami dampak dari waktu proses bisnis administrasi untuk memproses pesanan cus-gan APC dan menggunakan pemahaman untuk mengidentifikasi rentang operasi bersama dengan hasil dari studi sebelumnya yang serupa.
  • Waktu proses bisnis administrasi (ABPT) adalah komponen dari pesanan pelanggan untuk proses pengiriman. Dimulai dari waktu pesanan pelanggan tiba di pusat layanan cusgan APC dan berakhir ketika perintah kiriman Perangkat ini mendapat kembali di sebuah pusat distribusi. Hal ini diikuti oleh waktu proses eksekutif(EPT) yang dimulai dari saat pengiriman order diterima di sebuah pusat distribusi waktu pengiriman dikirim kepada pelanggan. Dengan demikian, Jumlah pelanggan untuk waktu pengiriman = ABPT + EPT.

 

  •     Komponen-Komponen ABPT

a) urutan waktu proses.

b). waktu untuk menunggu kedatangan inventory jika persediaan cukup tidak tersedia .

c)  waktu untuk transmisi pengiriman pesanan dari pelanggan layanan cen ter-ke pusat distribusi ditugaskan.

d) Waktu pemesanan proses-ing adalah kegiatan untuk memastikan order tersebut valid dan memeriksa ketersediaan persediaan untuk memenuhi pesanan.

  • Dampak ABPT:

a)      Proses manual waktu untuk pesanan pembelian: Beberapa pesanan pembelian yang diperlukan manual modifikasinya dan persetujuan yang ditambahkan untuk memimpin waktu.

b)      Pembatalan tingkat pesanan pembelian: Beberapa perintah pembelian harus dibatalkan karena beberapa faktor termasuk, pembatalan pesanan pelanggan, menggabungkan beberapa pesanan pembelian ke dalam satu urutan, dan kesalahan. Penetapan tersebut memakan waktu yang berharga sehingga menunda proses perintah lain dan waktu lebih lanjut dari personil untuk pelacakan dan pembatalan.

c)      Persentase pesanan pembelian diproses melalui otomatisasi: Semakin tinggi persentase perintah yang dapat diproses secara otomatis, menurunkan lead time.

3.      METODOLOGI.

Penelitian ini menggunakan metodologi berdasarkan simulasi kejadian diskrit. Sebuah model urutan pelanggan untuk proses pengiriman dan kegiatan pendukung dalam rantai pasokan dikembangkan menggunakan software ARENA (Bapat dan Sturrock 2003). Proses bisnis termasuk dalam model tersebut dipilih berdasarkan relevansi mereka dengan urutan cusgan APC untuk proses pengiriman dan termasuk:

a)      Order Pemenuhan.

b)      Pengadaan.

c)      Permintaan dan Penawaran Perencanaan persediaan.

4.      SIMULASI DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN

1. Menentukan Control Lever untuk ABPT

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi tuas kontrol untuk ABPT yang dapat digunakan pada gilirannya dapat bervariasi nilai-nilai ABPT dan memahami dampaknya terhadap indikator kinerja utama.

2. Dampak Perubahan ABPT

Pada langkah ini, hasil percobaan dianalisa untuk understand hubungan antara waktu proses business administrasi (ABPT) dan kinerja utama indicaaktor (KPI) dari bunga.

 

Itulah pembahasan artikel saya tentang Supply Chain Management Trade Offs Analysis. Semoga dapat membantu pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan.

 

 

Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial (Pembuatan DSS for SISP).

Artikel saya kali ini akan mencoba membahas tentang Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial (Pembuatan DSS for SISP). Artikel saya kali ini terinspirasi dari presentasi teman saya pada saat pembelajaran mata kuliah IT FOR BUSINESS hari selasa 21 Juni 2011 kemarin. Presentasi tugas yang di presentasikan teman saya pada saat mata kulia IT FOR BUSINESS membuat saya ingin berbagi di blog ini agar dapat membantu dan memberi informasi kepada pembaca apa itu system informasi manajemen. Pertama-tama saya akan membahas apa itu pengertian tentang dari  Sitem Informasi Manajemen.

1.      Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Management Information System (MIS) adalah suatu sistem informasi pendukung manajemen yang menyeadiakan berbagai laporan, display, dan respon secara periodik, eksepsi, atau berdasarkan permintaan.

2.      Sistem Pendukung Keputusan(SPK)

         Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems = DSS) adalah suatu sistem informasi yang dapat menggunakan model-model keputusan, basisdata, dan pemikiran manajer itu sendiri, proses modeling yang interaktif dengan komputer tersebut agar dapat mencapai pengambilan keputusan  oleh manajer tertentu.

3.      Sistem Pendukung Keputusan(SPK)

Menyediakan berupa suatu dukungan informasi yang interaktif bagi para manajer dalam proses pengambilan keputusan SPK menggunakan:

  1. Model-model analitik.
  2. Basis data khusus.
  3. Buah fikiran manajer sendiri.
  4. Proses modelling interaktif.

4.    Sistem Pendukung Keputusan(SPK)

  • Contoh Aplikasi SPK (DSS)
  1. Institutional DSS: Perencanaan strategis perusahaan
  2. Ad hoc DSS: untuk masalah & situasi tertentu
  3. Industrial DSS: Airline DSS, Real Estate DSS
  4. GIS (Geographic Information Systems) adalah DSS yang mendukung keputusan menyangkup distribusi geografis dari sumberdaya  

4.         Sistem Pendukung Keputusan(SPK)

  •     Komponen SPK
  1. Hardware dan network resources
  2. Software resources
  3. Data resources
  4. Model resources
  5. People resource
  •      Contoh software SPK : PC/FOCUS, IFPS Personal, Hollos, Gentia, Decision-Web.

Di dalam pembahas tentang Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial (Pembuatan DSS for SISP). Saya akan membahas tentang konsep dasar  Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial (Pembuatan DSS for SISP):

DEFENISI DATA

Data ->merupakan representasi dari fakta atau gambaran suatu objek atau kejadian.

Informasi -> merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan.

Pengambilan Keputusan

Masalah

  • Merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa.

Keputusan

  • Merupakan kegiatan memilih suatu strategi tindakan dalam pemecahan masalah .

Pengambilan keputusan

  •     Tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manajer (pengambil keputusan)akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu.

Tujuan Keputusan

  • Untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan.

ciri-ciri Keputusan

  1. Banyak pilihan / alternatif.
  2. Adakendala atau syarat.
  3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku,baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.
  4. Banyak input / variabel.
  5. Adafaktor risiko.
  6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.

Itulah pembahasan artikel saya tentang sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial (Pembuatan DSS for SISP). Semoga dapat membantu pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan.